WoW... berat nih, pikirku. Persyaratan yang terpampang membuat ciut nyaliku. Membuat artikel berbahasa Inggris, bisa berbahasa Inggris dan dapat/pernah menggunakan IT sebagai media pembelajaran adalah persayaratan yang cukup sulit untuk ku penuh, terutama berbahasa Inggris.
Hari terus berjalan, temanku selalu mengingatkan... "udah ngirim lamaran belum?" katanya. Hatiku masih belum tergugah karena dengan kemampuan yang aku miliki, aku merasa pesimis untuk bisa lolos seleksi. Temanku kasih kabar lagi... "Dik, Pendaftaran diundur lho! Sampai tgl 23." Aku mulai bertanya, kenapa diundur? Apa jumlah pendaftar belum sesuai kuota? Atau jangan-jangan @#$%^%$# ????
Akhirnya dengan membaca Bismillahirrohmanirrohiim.... saya bulatkan tekad untuk mengirim lamaran ke Panitia.
Informasi yang ada di website saya print dan saya tunjukkan kepala sekolah untuk minta dibuatkan surat ijin mengikuti diklat. Kepala Sekolah mendukung niat saya, apa karena tertulis... semua biaya ditanggung p4tk matematika (maaf pak Kepsek => guyon). Dan saya pun membuat artikel dengan ditemani "Mbah google" sebagai penterjemah serta melengkapi persyaratan lainnya. Setelah lengkap saya pun mengirimkan berkas tsb via email.
WoW .... Ketika mengajar di kelas, ada telpon dari seorang wanita, "Maaf Pak, kami dari panitia seleksi mau wawancara Anda dengan Bahasa Inggris, bisa dilakukan sekarang?" Kaget rasanya.... dan saya menjawab, "Bisa Mba, tapi ini saya masih mengajar di kelas. Beri waktu sebentar untuk cari tempat sepi."
(kira2 dimana hayo...?)
Wawancara pun selesai dan aku bisa menjawab semua pertanyaan dengan baik meskipun setengah sadar apa yang aku katakan tadi.
Ketika saat pengumuman dimuat, Alhamdulillah nama saya termasuk di dalamnya. Ini adalah kesempatan pertama saya mengikuti diklat di P4TK Matematika. Dan saya bertekad untuk mengikuti diklat ini dengan sebaik-baiknya. SEMANGAT PAGI!!!!
Hari keberangkatan tiba, dengan menggunakan travel saya menuju p4tk matematika.
Setelah daftar ulang, makan siang dan dapat kamar, saya bersiap untuk mengikuti upacara pembukaan.
WoW... Fully in English bro.... Semua kata tidak ada yang diucapkan oleh panitia dalam bahasa Indonesia.
Saya berusaha dengan sekuat tenaga dan sepenuh jiwa untuk memahaminya. Namun, yang membuat sedikit lega adalah pada akhir acara pembukaan Panitia menyampaikan, "dalam penyampaian materi ada kemungkinan menggunakan bilingual."
Hari kedua, intro to MML. Bahasa yang digunakan mulai setengah-setengah, setengah Bahasa Inggris setengah Bahasa Indonesia, dan saya pun setengah paham setengah tidak. Namun sesuai dengan niat, kesempatan jangan disia-siakan. Saya tertarik dengan pertanyaan dari pemateri dalam bahasa Inggris yang artinya, "Bagaimana seharusnya guru abad 21". Setiap peserta secara berkelompok menyampaikan pendapatnya. Yang paling berkesan dan membuat TRENYUH adalah "Guru harus mengajar dengan hati". Seringkali kita lupa bahwa yang kita hadapi adalah anak manusia... kita tidak berusaha menggunakan hati kita untuk menyentuh hati mereka... hik... hik... hik.
Suasana Diskusi |
Sorenya kita dibawa ke Lab Komputer dan dikenalkan dengan blog. Setiap peserta harus membuat posting tentang diklat ini dalam blog mereka. Dan inilah aku.... Trims
Nara sumber paling ganteng sampai saat tulisan ini dibuat |
This is Me |
Waah.. Pak Rif'an memang hebat..
ReplyDeleteJangan lupa bagi-bagi ilmunya ya..!!